Warga Muara Ponaq Terisolasi: Jalan Rusak Parah, Ekonomi dan Akses Hidup Tersendat

Tribun Garda IKN. com – Sendawar – Warga Kampung Muara Ponaq, Kecamatan Siluq Ngurai, Kabupaten Kutai Barat, hingga kini masih hidup dalam keterbatasan akses transportasi. Jalan kampung yang ada sebagian besar rusak parah, sehingga warga terpaksa mengandalkan jalur perusahaan untuk beraktivitas sehari-hari.

Petinggi Kampung Muara Ponaq, Rudiyanto, mengatakan kondisi ini sudah lama menjadi keluhan utama masyarakat. Kerusakan jalan bukan hanya soal kenyamanan, melainkan berdampak langsung pada perekonomian warga.

“Kalau cuaca panas jalan bisa dilewati, tapi begitu hujan turun langsung susah dilewati. Ini menjadi persoalan utama bagi kami karena sangat berpengaruh pada perekonomian masyarakat,” ujar Rudiyanto. Kamis (21/8/2025).

Selama ini, akses keluar masuk kampung hanya mengandalkan jalan kebun sawit milik PT Munte Waniq Jaya Perkasa (MWJP) maupun jalur hutan tanaman industri (HTI). Kampung belum memiliki jalan umum (PU) yang benar-benar tembus antar kampung.

Menurut Rudiyanto, satu-satunya jalur yang bisa digunakan adalah Rikong menuju Ponaq. Namun jalur ini pun terbatas dan belum bisa menjadi solusi permanen. Pemerintah kampung sudah menyiapkan beberapa titik untuk diajukan sebagai pembangunan jalan baru.

“Sudah ada beberapa titik jalan yang kita siapkan untuk diajukan ke pemerintah, salah satunya jalur Rikong tembus 42. Namun dari titik 42 menuju Kem Baru jalannya belum terbuka. Ada juga rencana jalur yang menghubungkan Muara Ponaq ke Kenyanyan. Jalur ini bisa dimanfaatkan untuk jalan PU karena tidak melintas di jalan perusahaan,” jelasnya.

Ia menegaskan, jalur menuju Kenyanyan berpotensi menjadi solusi jangka panjang karena tidak bersinggungan dengan lahan perusahaan. Hanya saja, semua rencana itu masih dalam tahap usulan dan menunggu realisasi dari pemerintah kabupaten maupun provinsi.

Kerusakan jalan selama ini menjadi penghambat utama bagi hasil perkebunan dan pertanian warga. Mayoritas masyarakat Muara Ponaq menggantungkan hidup dari kebun sawit, bertani, dan menyadap karet. Namun, hasil panen kerap tidak bisa segera keluar dari kampung karena jalan yang sulit ditembus.

“Sering kali hasil kebun tertahan karena truk angkutan tidak bisa masuk. Kalau pun ada yang bisa, biaya transportasi jadi mahal. Ini jelas membuat ekonomi masyarakat semakin berat,” katanya.

Selain memperlambat distribusi hasil pertanian, kondisi jalan juga menyulitkan akses terhadap layanan kesehatan dan pendidikan. Jarak tempuh menuju pusat pemerintahan di Sendawar, ibu kota Kutai Barat, membutuhkan waktu sekitar tiga jam perjalanan. Dalam kondisi jalan rusak, waktu tempuh bisa lebih lama lagi.

Saat ini, Kampung Muara Ponaq dihuni 84 kepala keluarga atau sekitar 300 jiwa penduduk asli. Namun, dengan tambahan warga yang tinggal karena adanya perusahaan sekitar, total jumlah penduduk mencapai 1.064 jiwa. Artinya, ribuan orang merasakan langsung dampak keterbatasan infrastruktur ini.

Bagi masyarakat, akses jalan bukan sekadar sarana fisik. Jalan adalah nadi utama perekonomian kampung. Tanpa akses yang layak, hasil pertanian dan perkebunan akan selalu terhambat, sementara biaya hidup semakin tinggi.

“Kami sangat berharap ada perhatian dari pemerintah, baik kabupaten maupun provinsi, agar pembukaan jalan baru maupun peningkatan jalan lama bisa segera dilakukan. Dengan begitu, hasil pertanian bisa lebih mudah keluar dan ekonomi kampung dapat berkembang,” tegas Rudiyanto.

Menurutnya, warga tidak menuntut pembangunan yang muluk-muluk. Mereka hanya ingin keadilan pembangunan, agar tidak terus bergantung pada jalan perusahaan. Jika akses terbuka, bukan hanya warga Muara Ponaq yang merasakan manfaat, tapi juga kampung-kampung lain di sekitarnya.

“Kalau jalan kami bagus, hasil kebun bisa cepat keluar, biaya angkut lebih murah, dan ekonomi masyarakat tentu lebih baik. Kami tidak ingin selamanya terisolasi hanya karena jalan yang tak kunjung dibangun,” pungkasnya.

Reporter: Sukawati

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *