Perempuan Muslimat NU Tegaskan Dukungan Kuat terhadap IKN. Perempuan Siap Jadi Pilar Peradaban Baru

Kunjungan Pengurus Pusat Muslimat NU di Istana Garuda IKN, Senin (12/5/2025
Kunjungan Pengurus Pusat Muslimat NU di Istana Garuda IKN, Senin (12/5/2025

PPU IKN. Tribungardaikn.com – Dukungan terhadap pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) datang tidak hanya dari kalangan teknokrat dan politisi, tetapi juga dari barisan perempuan tangguh yang selama ini menjadi pilar perubahan sosial di Indonesia.

Salah satu dukungan kuat datang dari organisasi kemasyarakatan keagamaan terbesar di Indonesia, Muslimat Nahdlatul Ulama (NU). Dalam kunjungan ke kawasan IKN di Kabupaten Penajam Paser Utara pada Senin (12/5/2025), dua tokoh nasional perempuan – Khofifah Indar Parawansa dan Arifatul Choiri Fauzi menyuarakan komitmen penuh Muslimat NU terhadap pembangunan ibu kota masa depan bangsa.

Khofifah, Ketua Umum Dewan Pembina PP Muslimat NU sekaligus Gubernur Jawa Timur, hadir bersama Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) RI, Arifatul Choiri, yang juga Ketua Pengurus Harian PP Muslimat NU. Keduanya menegaskan bahwa perempuan Indonesia tidak hanya sebagai pendukung, tetapi siap menjadi pelaku utama dalam pembangunan nasional.

“Pembangunan IKN bukan hanya soal infrastruktur, tapi soal membentuk peradaban baru yang inklusif dan setara. Di sinilah peran perempuan menjadi sangat strategis,” tegas Arifatul Choiri dalam sambutannya.

Kunjungan ini juga diikuti oleh tokoh-tokoh perempuan Muslimat NU dari berbagai daerah dan luar negeri, termasuk istri Menteri Agama RI, Emi Nasaruddin Umar, istri Menteri Sosial RI, Fatma Saifullah Yusuf, serta istri Menteri Agraria dan Tata Ruang, Dilly Nusron Wahid. Hadir pula perwakilan Muslimat NU dari Aceh, Papua, hingga Malaysia, menandakan kuatnya solidaritas lintas wilayah dan negara dalam mendukung transformasi bangsa.

Di tengah peninjauan Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP), Khofifah menyampaikan bahwa pembangunan IKN harus didasarkan pada nilai-nilai kebangsaan, gotong royong, dan persatuan yang menjadi napas perjuangan Muslimat NU selama ini.

“Muslimat NU adalah kekuatan akar rumput yang telah terbukti menjadi pelindung nilai-nilai kebangsaan. Kehadiran kami di IKN adalah bentuk nyata komitmen menghadirkan semangat kebersamaan dalam wajah baru Indonesia,” ujarnya.

Sebagai simbol keterikatan sejarah dan semangat Nusantara, rombongan juga melakukan penanaman Pohon Maja di Plaza Bhinneka Tunggal Ika. Pohon ini menjadi simbol penting, mengingat Kerajaan Majapahit yang berasal dari Jawa Timur adalah asal muasal dari konsep Nusantara dan semboyan “Bhinneka Tunggal Ika”.

“Terminologi Bhinneka Tunggal Ika dan Nusantara lahir dari Kerajaan Majapahit, salah satu kerajaan terbesar dalam sejarah Indonesia,” ungkap Khofifah.

Kehadiran para tokoh perempuan di jantung proyek strategis nasional ini membawa pesan penting bahwa masa depan IKN adalah masa depan yang menjunjung tinggi peran perempuan, keadilan sosial, dan kekuatan komunitas akar rumput.

Penulis: Johansyah.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *