SIKKA, TRIBUNGARDAIKN.COM– Program Babi Timur Farm atau Batim Farm resmi hadir di Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur (NTT). Program ini merupakan terobosan yang digagas Polri bekerja sama dengan masyarakat setempat untuk memperkuat ketahanan pangan sekaligus menggerakkan ekonomi rakyat.
Untuk wilayah Sikka, Batim Farm dikembangkan di Dusun Wualabu, Desa Kloangpopot, Kecamatan Doreng. Peresmian dilaksanakan Rabu (1/10/2025) oleh Ketua Umum Bhayangkari, Juliant Listyo Sigit Prabowo, yang ditandai dengan penandatanganan prasasti secara daring melalui aplikasi zoom meeting.
Acara ini dihadiri oleh Wakil Bupati Sikka, Simon Subandi Supriadi, Ketua DPRD Kabupaten Sikka Stefanus Sumandi, Kapolres Sikka AKBP Bambang Supeno, Camat Doreng Servasius Ignasius, jajaran kepala desa, tokoh masyarakat, pelajar penerima bantuan sosial, anggota Polres Sikka, serta tamu undangan.
Dalam penjelasan yang ditayangkan melalui video Polres Sikka, Batim Farm disebut sebagai strategi pengembangan peternakan modern yang mampu menciptakan ekosistem baru untuk meningkatkan pendapatan rumah tangga masyarakat.
Program ini memanfaatkan sistem pemeliharaan yang ramah lingkungan dengan pakan alami tanpa bahan kimia berbahaya. Hasilnya, ternak babi yang dihasilkan lebih sehat, daging lebih berkualitas, dan memiliki daya saing di pasaran.
“Batim Farm cocok dikembangkan bagi petani dan peternak di wilayah pertanian yang subur dan produktif. Hasilnya dapat dipasarkan secara berkelanjutan serta berkontribusi membuka lapangan kerja baru,” terang perwakilan Polres Sikka.
Tokoh masyarakat Desa Kloangpopot, Obet Paju, menyambut baik hadirnya program tersebut. Menurutnya, Batim Farm relevan dengan kondisi alam setempat yang memiliki ketersediaan lahan luas dan hasil pertanian yang cukup untuk dijadikan pakan ternak.
“Batim Farm di Desa Kloangpopot ini dikembangkan dengan teknik alamiah tanpa unsur kimia. Tujuannya bukan hanya produksi, tapi juga menjaga kelestarian lingkungan,” kata Obet.
Ia menambahkan, program nasional ini sejalan dengan kebutuhan masyarakat desa. Dengan memanfaatkan potensi lokal, masyarakat bisa mandiri dalam mengembangkan peternakan tanpa harus bergantung pada pakan kimia atau pola budidaya konvensional.
Berdasarkan pantauan di lapangan, lokasi Batim Farm Kloangpopot telah selesai dibangun dan siap beroperasi. Pada tahap awal, terdapat 26 ekor babi yang dipelihara. Jumlah ini rencananya akan ditambah seiring berjalannya program.
Fasilitas yang tersedia antara lain Rumah Jaga untuk petugas yang merawat ternak dan dilengkapi jaringan internet Starlink, Ruang Meeting sebagai pusat komunikasi mitra, Kandang untuk pemeliharaan, serta Ruang Pengolah yang berfungsi mengelola pakan ternak.
Dengan sistem ini, diharapkan produktivitas ternak lebih optimal dan memberi keuntungan ekonomi berkelanjutan.
Wakil Bupati Sikka, Simon Subandi Supriadi, mengapresiasi hadirnya Batim Farm sebagai program nasional yang memberi manfaat langsung bagi masyarakat.
“Batim Farm merupakan strategi pengembangan ekonomi rakyat melalui bidang peternakan,” ujarnya.
Ia menegaskan, program ini tidak hanya mendukung ketahanan pangan, tetapi juga menyerap tenaga kerja lokal. Pemerintah daerah memastikan akan ada pelatihan bagi masyarakat agar pengelolaan berjalan profesional dan sesuai standar.
Menurut Simon, kehadiran Batim Farm bisa menjadi model pengembangan ekonomi berbasis desa yang berdaya guna dan berkelanjutan.
Batim Farm merupakan salah satu program nasional yang melibatkan kemitraan antara Bhayangkari dan masyarakat sebagai bentuk dukungan terhadap program pemerintah di bidang ketahanan pangan.
Dengan pendekatan ini, masyarakat tidak hanya mendapatkan fasilitas peternakan, tetapi juga peluang meningkatkan kesejahteraan.
“Program ini akan mendorong masyarakat lebih mandiri, menciptakan lapangan kerja baru, serta memperkuat ketahanan pangan di tingkat lokal maupun nasional,” tutur Simon Subandi.
