FKUB Kabupaten Tangerang Resmi Dikukuhkan, Dorong Harmoni di Tengah Keberagaman

TANGERANG, TRIBUNGARDAIKN.COM–Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kabupaten Tangerang periode 2025–2030 resmi dikukuhkan di Tigaraksa, Selasa (2/9/2025). Prosesi pelantikan dilakukan langsung oleh Bupati Tangerang, Moch. Maesyal Rasyid, disaksikan jajaran pemerintah daerah, tokoh agama, serta perwakilan masyarakat.

Acara berlangsung dalam suasana penuh kekeluargaan. Momentum ini menandai dimulainya kiprah baru FKUB sebagai wadah perekat keberagaman di daerah yang dikenal sebagai Kota Seribu Industri dan Jasa.

Dalam sambutannya, Maesyal Rasyid menegaskan peran strategis FKUB dalam menjaga harmoni sosial. Menurutnya, kerukunan antarumat beragama bukan sekadar slogan, tetapi fondasi penting bagi pembangunan daerah.

“Dialog yang selama ini terjalin mampu menjaga stabilitas dan memperkuat persatuan di Kabupaten Tangerang. FKUB telah menjadi jembatan yang menyatukan perbedaan,” ujarnya.

Ia menekankan, pemerintah daerah melihat FKUB sebagai mitra penting. Kerja sama yang erat antara pemerintah dan tokoh lintas agama diharapkan dapat terus diperkuat untuk mengantisipasi potensi gesekan sosial.

“Kerukunan tidak datang dengan sendirinya, tetapi harus terus dirawat. FKUB adalah bagian dari upaya itu. Saya percaya, dengan pengurus baru, semangat menjaga harmoni akan semakin kokoh,” lanjutnya.

Bupati juga menyoroti dinamika sosial yang semakin kompleks. Menurutnya, tantangan globalisasi, arus informasi digital, serta mobilitas penduduk menuntut kewaspadaan semua pihak.

“Kita harus menjaga agar perbedaan tetap menjadi kekuatan, bukan kelemahan. Kerja FKUB akan sangat menentukan di sini,” tambahnya.

Ia menutup sambutannya dengan harapan agar FKUB mampu menjalankan peran mediasi, edukasi, sekaligus perekat sosial.

“Mari jadikan keberagaman sebagai modal sosial untuk membangun daerah yang lebih baik,” tegas Maesyal.

Sementara itu, Ketua FKUB Kabupaten Tangerang periode 2025–2030, H. Maski, menyambut pengukuhan ini dengan penuh optimisme. Ia menyebut, amanah yang diberikan merupakan tantangan sekaligus peluang untuk menghadirkan perubahan positif.

“Kami ingin FKUB benar-benar menjadi wadah yang merangkul semua golongan, mempererat persaudaraan, dan menjaga kondusivitas daerah,” kata Maski.

Menurutnya, program kerja FKUB di periode ini akan fokus pada penguatan dialog antaragama, peningkatan peran mediasi ketika muncul potensi konflik, serta perluasan sosialisasi kebijakan pemerintah.

“Kami akan aktif turun ke masyarakat, menjalin komunikasi intensif, dan memastikan nilai toleransi tertanam kuat,” tambahnya.

Selain itu, FKUB juga akan melanjutkan tugas penting yang diamanatkan regulasi, seperti memfasilitasi pendirian rumah ibadah dan menyelenggarakan dialog antar-tokoh agama. Maski menekankan, kerja FKUB tidak hanya reaktif terhadap konflik, tetapi juga preventif dengan memperkuat komunikasi lintas iman.

“Mencegah lebih baik daripada mengobati. Dengan komunikasi yang sehat, kita bisa menjaga kerukunan sejak dini. Itu yang akan kami tekankan,” ujarnya.

Ia juga menyebut pemberdayaan masyarakat sebagai salah satu fokus utama. Menurutnya, harmoni tidak hanya terwujud melalui dialog, tetapi juga dengan meningkatkan kesejahteraan bersama.

“Kerukunan harus berjalan seiring dengan pembangunan. Kami ingin FKUB hadir mendukung program pemberdayaan agar masyarakat semakin mandiri,” ucapnya.

 

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *