SPPK Angkatan 2 Ikuti Management Course Level III, Perkuat Analisis Organisasi dan Kepemimpinan

BANDUNG, TRIBUNGARDAIKN.COM–Sekolah Pengembangan Profesi Kepolisian (SPPK) Angkatan ke-2 Tahun Anggaran 2025 melaksanakan program Management Course (MC) Level III sebagai bagian dari pendidikan manajerial bagi perwira Polri. Kegiatan berlangsung pada 25–26 September 2025 di tiga lokasi, yakni Polda Banten, Polda Jawa Tengah, dan Polda Jawa Timur, dengan agenda utama Organization Health Audit (OHA) dan Environmental Scanning (ES).

Pelatihan ini dirancang untuk meningkatkan kemampuan perwira dalam menghubungkan kebijakan strategis pimpinan dengan implementasi teknis di lapangan.

Tema yang diusung, “Peran Unsur Pendukung Guna Menyukseskan Program Presisi dalam Rangka Tercapainya Tugas Pokok Polri,” menegaskan orientasi Polri pada penguatan manajemen modern berbasis analisis.

Dalam sambutan yang dibacakan Ketua Tim di tiap lokasi, Kasespim Lemdiklat Polri, Irjen Pol. Daniel Tahi Monang Silitonga, S.H., M.A., menekankan tujuan utama MC Level III adalah pembentukan karakter peserta didik.

“Diharapkan dengan dilaksanakannya Management Training Course Level III dapat membentuk karakter dan profil peserta didik yang bermoral, prediktif, responsibilitas, transparansi, dan berkeadilan,” ujar Irjen Daniel.

Beliau juga menambahkan bahwa manfaat dari pelatihan ini tidak hanya bersifat teoritis, tetapi juga praktis dalam menghadapi dinamika organisasi.

“Kegiatan ini akan memberikan manfaat, yaitu peserta didik memiliki kemampuan bekerja dalam suatu kelompok tim, mampu memecahkan masalah yang dihadapi, membangun tim yang solid, menyelesaikan konflik, serta mampu mengatasi berbagai persoalan organisasi secara efektif,” tegasnya.

MC Level III merupakan kelanjutan dari rangkaian pelatihan yang sudah dimulai pada 22–24 September 2025. Pada tahap awal, peserta didik dilatih menguasai analisis strategis, perencanaan strategis, dan manajemen strategis. Tahapan ini memberi bekal untuk menilai kekuatan serta kelemahan organisasi melalui Organization Health Audit, sekaligus memahami faktor eksternal lewat Environmental Scanning.

Dengan bekal tersebut, peserta kini ditantang menerapkan teori langsung di lapangan melalui pengamatan pada tiga Polda besar. Model pembelajaran berbasis praktik ini memungkinkan peserta untuk menyesuaikan konsep manajemen dengan kondisi nyata yang dihadapi institusi kepolisian.

Irjen Daniel menilai langkah ini penting agar calon pemimpin Polri terbiasa dengan pendekatan analitis dan kolaboratif dalam mengambil keputusan. Menurutnya, dinamika sosial yang penuh ketidakpastian menuntut perwira Polri lebih adaptif.

“Melalui rangkaian pelatihan ini, peserta didik diharapkan mampu menjadi perwira yang siap menghadapi dinamika, serta memperkuat peran Polri dalam mendukung terwujudnya visi Polri yang Presisi,” ungkapnya.

 

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *