Siswi SMA di Ende Ditemukan Meninggal di Kamar Kos

ENDE, TRIBUNGARDAIKN.COM–Warga Kabupaten Ende, dikejutkan dengan penemuan seorang siswi SMA berinisial HGM (18) yang ditemukan meninggal dunia di kamar kosnya, Selasa (2/9/2025) sekitar pukul 17.30 WITA. Korban diketahui sedang menjalani praktik kerja lapangan (PKL) di salah satu instansi vertikal di Kota Ende.

Informasi yang dihimpun menyebutkan, peristiwa ini pertama kali diketahui ketika ibu kandung korban datang untuk menjenguk putrinya. Saat tiba di kos, pintu kamar korban terkunci dari dalam, sementara panggilan dari sang ibu tak kunjung dijawab. Kejadian itu membuat seorang teman kos korban, berinisial TSA, berinisiatif melakukan pengecekan.

Menurut penuturan TSA, sejak pagi korban sempat bersiap-siap untuk berangkat ke tempat PKL. Namun setelah itu, ia tak lagi terlihat keluar dari kamar. Hal ini dianggap wajar oleh para penghuni kos karena korban dikenal jarang berinteraksi dengan orang lain.

“Dia pagi memang sudah siap untuk ke kantor tempat PKL. Setelah itu saya tidak tahu lagi aktivitasnya, karena biasanya dia lebih banyak di kamar,” ujar TSA.

Keseharian korban, kata TSA, lebih banyak dihabiskan di dalam kamar dengan bermain gawai. Bahkan, tidak jarang korban begadang hingga larut malam.

“Dia lebih banyak di kamar saja, main game, kadang sampai jam 2–3 pagi. Selama ini kami jarang interaksi, anaknya lebih banyak di kamar saja, jarang keluar,” tambah TSA, yang juga mahasiswi salah satu perguruan tinggi di Kota Ende.

Meski demikian, korban tetap memiliki seorang teman dekat yang juga satu sekolah dengannya. Di kos tersebut, korban jarang berbaur, dan lebih sering ditemani temannya itu dibandingkan dengan penghuni lain.

Sore itu, ibu korban datang dengan raut wajah senang karena ingin bertemu putrinya. Namun, suasana berubah ketika pintu kamar korban tetap tak terbuka meski sudah dipanggil berulang kali.

“Waktu mamanya datang pertama masih berdiri di luar. Beliau datang dengan raut wajah yang senang, mungkin karena mau ketemu anaknya. Panggil, ketuk pintu, tapi tidak ada respon. Kami saat itu lagi kerja tugas,” kenang TSA.

Karena khawatir, TSA kemudian mencoba membantu mengecek kondisi korban. Ia naik melalui tempat tidur tingkat di kamarnya yang menempel ke dinding, lalu mengintip ke dalam kamar korban.

“Waktu saya cek pertama, kamarnya gelap karena lampunya dimatikan. Pintu terkunci dari dalam. Awalnya saya lihat di tempat tidurnya, tapi tidak ada orang. Pas saya lihat ke samping, ternyata dia sudah dalam posisi tergantung menghadap ke jendela,” ungkap TSA dengan wajah masih trauma.

Penemuan itu segera dilaporkan kepada ibu korban dan penghuni kos lain. Tidak lama berselang, warga sekitar berdatangan dan pihak berwenang dipanggil untuk menangani situasi.

TSA mengaku sangat terpukul dengan peristiwa tersebut. Ia menyebut, pengalaman menyaksikan langsung kondisi korban akan sulit ia lupakan.

“Rasanya seperti mimpi buruk. Saya benar-benar tidak menyangka dia pergi dengan cara seperti itu. Sampai sekarang saya masih kaget,” tuturnya lirih.

 

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *